Sabtu, 30 Oktober 2010

Catatan pagi hari( part 1)

KETIKA AKU RINDU KALIAN*


Jakarta pagi ini

Hari ini gerimis turun, membuat siapa saja tak ingin lepas dari selimutnya, atau pelukan orang tercinta, entah anak, suami, istri, orangtua, atau kelurga tercinta.
Begitu juga aku, aku yang sudah 2 bulan ini jauh dari keluarga mencari nafkah.membantu orang tua ku.rasanya sangat malas menarik selimut lalu pergi ke kamar mandi.dalam keadan menstruasi pula, lengkap sudah kemalasan ku pagi ini, namun bayang2 wajah keluarga ku di bogor selalu saja datang, seolah mereka alarm pagi untuk ku,alarm semangat!!bahwa aku, kamu, dan mereka saling membutuhkan,saling menyayangi lalu apa yang kau lakukan untuk orang2 tersayang?mulai pagi ini!!bahkan mereka bisa menjadi vitamin c di saat kondisi jasmani dan rohani ku menurun.

Dan...dengan perasaan manusiawi yang malas, aku mencoba melawan nya.ketika hendak pergi ke kamar mandi melawati dinding kamar yang terpajang foto2 kelurga, satu persatu wajah teduh mereka membuat aku di dera gelora rindu,terlebih ummi ku,tiba2 pikiran ku membawa ku teringat saat ummi sakit beberapa bulan lalu ya tak lama setelaha aku lulus sma ya,,, ketika di bogor sana, ketika cuaca pagi seperti ini aku akan masuk ke kamar ummi ku lalu menyelinap ke selimutnya dan memeluk badan nya, hingga berjam-jam dan akan terbangun jika kaka no 2 ku berteriak2 memanggil ku untuk merapikan rumah, dan ummi hanya akan melepaskan pelukan tangan ku dengan lembut, artinya aku harus menunaikan kewajibanku sebagai anak perempuan...
Begituh hal yang ku lakukan sepanjang pagi yang dingin, apalagi di saat ummi sakit.dan itulah yang ku inginkan pagi ini..hmm tepatnya pagi kemarin2 juga, di sat bulan musim hujan datang.

Tapi hari ini, pagi ini aku sendiri..di kamar yang tak terlalu besar namun nyaman dan layak.aku mematung di depan dinding yang terpajang wajah2 keluarga ku, entalah pagi ini pagi yang keberapa aku menangis menahan rindu keluarga ku, padahal jaraka jakarta-bogor tak terlalau jauh..tapi mengapa sulit sekali rasanya melepas rindu ini.tapi aku tahu, jika keluarga ku tahu aku seperti ini, lemah seperti ini di saat jauh dari mereka, mereka akan tidak suka dan berkata...*.cara mu yang menangisi kami dari sana bukanlah hal yang benar, jika kamu menyangi kami bersemangatlah...ada waktunya di saat kita tak bersama dan bersama dan semua itu adalah proses dalam hidup mu...jika kamu menyayangi kami maka....hal yang benar adalah,pagi ini bangun,menunaikan kewajibanmu kepada-NYA, lalu bersemangat mencari nafkah...bukan hanya untuk kami saja tapi pengalaman untuk hidup kamu,ALLAH maha penyayang DIA, kami tahu kamu merindukan kami, namun bersabarlah, dan biarkan indah pada waktunya, rindu yang membuncah akan terpecah di saat kau tahu akan arti sabar, air matamu akan ber arti ketika kamu bangundi 1/3 malam, mengingat apa yang kamu lakukan selama 17 tahun ini*

Namun aku ya aku, aku yang cengeng namun bersemangat juga, terkadang naik turun seperti sekarang ini, aku ingin pulang,memeluk wajah2 hangat kalian, rinduku tak tertahan.ijin kan aku menangis menahan rindu kali ini, ahh maksud ku sejak pagi kemarin2, setelah itu pasti aku akan tersenyum lebar dan bersenandung ria, kala mengingat kata2 bijak kalian.dan pergi ke kamar mandi dengan semangat setelah itu pergi ke kantor dan tenggelam dalam dunia kerja.

-ai latahzan-


Jakarta, 23 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Republika Online

Beranda